Jumat, 25 November 2011

LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Semester Praktikum Produksi Ternak Unggas tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada staf pengajar dan para asisten dosen Produksi Ternak Unggas yang telah memberikan materi dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari para pembaca dan asisten dosen yang sifatnya membangun dan bermanfaat bagi penulis untuk pembuatan laporan yang akan datang. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.







Jambi,    Juni2010                                                                                   
                                                                                                       

                                                                                                        Penulis 

                 



                                                                                                                                       DAFTAR ISI
                                                                                                Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat..................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
III. MATERI DAN METODA...................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat....................................................................... 6
3.2 Materi........................................................................................... 6
3.3 Metoda.......................................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 8
4.1 Melihat Alat Pencernaan dan Alat Reproduksi Pada Unggas ..... 8
4.2 Pemelihaaran Ayam Broiler ........................................................ 12
V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 21
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 22
5.2 Saran............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
LAMPIRAN.................................................................................................







                                                                                                                                           ii


I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unggas adalah jenis ternak bersayap dari kelas aves yang telah didomestikasikan dan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk daging dan telur. Dalam praktikum Produksi Ternak Unggas Wajib Fakultas Peternakan Semester 4, melaksanakan melihat sistem pencernaan dan reproduksi pada unggas yaitu mengetahui fungsi – fungsi  pencernaan dan reproduksi unggas jantan dan betina secara saksema, sehingga tahu siklus pencernaan dalam mengabsosi makanan dan  mempertahankan hidup dan meneruskan generasi penerus dengan alat reproduksi yang baik.
Dalam pemeliharaan unggas pedaging (dari mulai netas) yang dikatakan berhasil apabila jumlah/ tingkat kematian tidak lebih dari 5%. Serta pemeliharan ayam broiler Doc sampai 35 hari dengan penimbangan 1 kali dalam seminggu, pemberian pakan 4 – 5 kali dan minum secara adlibitum, pembersihan kandang, penerangan, Vita chick, probiotik, vaksin ND serta waktu umur 35 hari pemotongan ayam melihat karkasnya.
1.2 Tujuan dan Manfaat
            Tujuan dalam praktikum ini adalah agar mahasiswa/I mengetahui dan mendapatkan pengetahuan  alat reproduksi dan alat pencernaan ayam serta paham cara pemeliharan ayam broiler dari Doc sampai 35 hari dengan pemberian pakan, minum, antibiotik dan lainya.
            Sedangkan manfaatnya adalah agar mahasiswa/I  lebih tahu tentang alat repoduksi dan alat pencernaan unggas serta pemeliharaan ayam selama 35 hari dengan perlakuannya  dan dapat mengimplementasikannya ke masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Sutardi, (1999) menyatakan jejenum dan ilieum ini berfungsi untuk penyerapan zat – zat makanan dari usus halus, mengatur aliran ingesta kedalam usus besar dengan gerakan peristaltik dan didalam lumen, getah pankreas, getah usus dan empedu mengubah zat makanan.
Fadilah, (2004) menyatakan Kecepatan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan merupakan pertambahan bobot badan setiap minggu dimulai dari ayam menetas sampai pertambahan bobot badan ayam akan menurun dan pertambahan bobot badan dapat diketahui dari bertambahnya berat ayam setelah berat bobot badan akhir dikurangi bobot  badan awal.
Kaswari, Teja, dkk, ( 2008) menyatakan bahwa pencernaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari saluran pencernaan yang dilengkapi beberapa organ yang bertanggung jawab atas pengambilan, penerimaan, pencernaan dan absorsi zat makanan mulai dari paruh sampai ke anus, serta juga bertanggung jawab pula terhadap pengeluaran bahan yang lengkap yang tidak dapat dicerna.
Antonius, (2001) menyatakan Konversi pakan merupakan perbandingan antara konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan. Pakan yang dikonsumsi oleh ayam akan dimanfaatkan oleh ayam untuk pertumbuhan dan perkembangannya serta pakan sangat menentukan pertumbuhan ayam .
Berliana, (2010) menyatakan bahwa ukuran testis tidak selalu konstan terutama pada musim kawin yang sebelah kiri sering lebih besar dibandingkan sebelah kanan.
Murtidjo, (1987), menyatakan bahwa bobot badan ayam setelah pemeliharaan selama 7 hari atau satu minggu harus memiliki bobot 3 kali lipat dari bobot awal.
 Rasyaf, (1995) menyatakan bahwa bobot hidup ayam broiler kelamin campuran mempinyai rataan 0,14kg dengan pertambahan bobot badan 0,10kg dalam minggu pertama.
Wiharto, (2000) menyatakan Pakan yang diberikan secara adlibitum merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya pertambahan bobot badan karena ternak tidak dibatasi konsumsinya sehingga ternak menjadi bebas mengkonsumsi pakan.
Rasyaf, (2000) menyatakan Semakin bertambah umur suatu ternak maka tingkat konsumsinya akan bertambah dan dengan bertambahnya konsumsi maka akan meningkatkan pertambahan bobot badan ternak.
Rasyaf, (2004) menyatakan Pertambahan bobot badan badan ayam tergantung dari banyaknya pakan yang dikonsumsi oleh ayam tersebut serta cara pemeliharaannya. Ayam yang mempunyai bobot badan yang besar akan menghasilkan produksi yang banyak.
Winarto, (2000) menyatakan Faktor yang mempercepat pertambahan bobot badan ayam diantaranya faktor makanan dan lingkungan karena makanan merupakan faktor yang sangat penting dan menetukan dalam pertumbuhan dan perkembangan ayam.
         Arora, sp (1997), menyatakan secara normal, organ reproduksi betina yang berkembang baik hanya dibagian sebelah kiri, terdiri dari satu ovarium, dan satu oviduct atau saluran reproduksi yakni infundibulum, magnum, isthus, uterus dan vagina.
Sastrodiharjo, (1999), menyatakan bahwa perjalanan ovum sejak di oviposisikan dan diterima oleh corong fimbre pada saluran infundibulum atau proses pembentukan telur yang sempurna hingga telur dioviposisikan memerlukan waktu antara 28,50 – 29,75 jam.
Chan, H. (1995) menyatakan Konsumsi pakan pada ayam setiap minggu terus meningkat dan konsumsi pakan merupakan gambaran dari pakan yang dikonsumsi oleh ayam dan pakan merupakan faktor yang sangat penting untuk pertumbuhan ayam, karena pakanlah yang membuat ayam menjadi tumbuh dan berkembang.
 Rolana, A. (1999) menyatakan Jika ayam kandungan protein dan asam amino tidak lengkap dan tidak seimbang akan terlihat dari pertumbuhan ayam lambat, produksi telur menurun, dan bulu ayam menjadi kusam karena  konsumsi pakan merupakan salah satu konsumsi energi.
Priyatno, (1997) menyatakan Karkas kosong merupakan ayam yang telah dipotong dan dikurangi darah, bulu, organ-organ bagian dalam, kepala dan kaki. Sedangkan karkas isi adalah karkas segar yang diisi dengan hati, jantung, rampela yang sudah dibersihkan.
Anggorodi, (1999) menyatakan Fungsi utama dari ventrikulus adalah untuk mencerna makanan, memecah dan mengaluskan makanan seperti menggiling makanan yang sudah bercampur dengan pepsin dan HCl.
Komara, Toni (2008) menyatakan pemberian pakan sedikit demi sedikit pada tahap awal masa brooder pakan yang diberikan sebanyak ¼ gayung dan bila cepat habis dapat diberikan ½ gayung pemberian pakan dilakukan 4-6 kali serta pakan disebarkan diatas tempat pakan dan sedikit diatas koran.
AAK, (1992) menyatakan Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan, pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi), yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral sehingga pertambahan berat badan perhari (Avargepally Gain/ADG) tinggi.
Zainal Abidin, (2002) menyatakan Pemberian pakan 4-5 kali sehari secara rutinkan tanpa dpembahasan, termasuk pada malam hari.
Romauli, lenny, (2010) menyatakan Pemberian minum yang baik yaitu ini harus adlibitum dan jangan barasal dari air PAM karena mengandung kaporit yang tinggi yang dapat menurunkan daya cerna dan daya serap pakan.
            Komara, Toni, (2008) menyatakan Menggunakan alas koran cukup sampai usia 3 hari (koran yang kotor segera diganti dengan koran yang baru) pastikan anak ayam dalam keadaan yang baik.
Www Natural Nusantara. Co.Id, (2010) menyatakan Vita chik kegunaanya yaitu vitamin dan antibiotik For growing Healtheir chiks.
            Www Natural Nusantara. Co.id, (2010) Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ketubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami vaksin penting yaitu ND/Tetelo dilaksanakan pada umur 4 hari dengan n metode tetes mata.
            Rasyaf, (1985) menyatakan bahwa setiap strain ayam akan menghasilkan pertumbuhan bobot badan yang berbeda dan konversi yang berbeda pula.
Redaksi Agromedia,2007). Angorodi, (1994), menyatakan bahwa apabila konsumsi ransum meningkat maka pertumbuhan akan cepat tercapai pada berat tertentu dan makanan yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan dari kloaka melalui feces.
Rasyaf, (1992), menyatakan faktor yang mempengaruhi PBB adalah faktor keturunan, ransum yang diberikan dan faktor penyakit.
Romauli, Lenny, (2010) menyatakan Konversi pertambahan bobot badan minggu 1 yaitu 36,028 gr dengan konversi 1,08 gr bobot badan.
            Sufriyatno,(2001) menyatakan konversi optimal yaitu harus pemberian pakan yang adlibitum, pakan, penerangan faktor yang harus diperhatikan, serta untuk meningkatkan dengan campuran enzim pada air minum 3-5, 14,21 dari 35 hari agar nilai FCR ayam pedaging baik.
Www. Nusantara.Co.Id. html. (2010) Menyatakan  probiotik adalah untuk perangsang pertumbuhan bobot ayam, agar tidak stress, feces tidak bau dan lainnya serta therapy digunakan agar tidak ngorok (Gumboro).









III. MATERI DAN METODA
2. 1 Waktu dan Tempat
            Kegiatan praktikum Produksi Ternak Unggas yang berjudul melihat alat pencernaan dan alat reproduksi serta pemeliharaan ayam broiler Doc sampai 35 hari, yang dilaksanakan hari Jumat, tanggal 16 April 2010 sampai Minggu, tanggal 06 Juni 2010 yang dimulai dari jam 14.00 atau 07.30 s/d selesai yang bertempat difarm Percobaan Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
2.2  Materi
            Alat dan bahan yang digunakan ayam peterlur, ayam kampung, pisau cartter, gunting, plastic 2 kg, timbangan, ayam broiler 5 ekor, pakan, air, tempat pakan, tempat minum, kadang, terpal, keranjang tempat ayam, tissue gulung, vita chick, trerapy, probiotik, penerangan, ember dan vaksin ND. 
2.3  Metoda
            Adapun caranya adalah pertama siapkan alat dan bahan setelah itu potong ayam petelur dan ayam kampung 1 per satu, lalu bersihkan dari bulunya dan kuiliti secara perlahan – lahan, kemudian belah bagian dadanya ambil alat pencernaanya serta alat reproduksinya, setelah itu lihat perbedaan, kegunaannya dan hafalkan.
            Pada pemeliharan bersihkan kandang dan lingkungan kandang seminggu sebelum masukan ayam doc broiler kekandang, setelah ayam dimasukkan kekandang beri tanda pada kakinya lalu timbang setiap 1 minggu sekali, berkan pakan 4 – 5 kali sehari serta air minumnya secara adlibitum, penerangan pada malam hari, ventilasi kandang dibuka siang hari dan malam ditutup dan alas dengan koran bawah kandang agar fecesnya tidak menyebar kemana – mana, pada hari ke 7 beri vaksin ND (tetes mata ) agar terhindar dari penyakit ND.
            Kemudian minggu awal beri vita chick agar pertumbuhannya baik sesuai dengan keinginan kita lalu berika probiotik minggu ke 1 agar feces dan keadan kandang tidak bau, di depan pintu kan diberi disinfektan agar membunuh mikroba pathogen pembawa penyakit dan pada minggu ke 5 di beri therapy sebanyak 2 sendok kecil dalam air 2 liter agar tidak ngorok dan dipotong pada 35 hari melihat karkas ayam tersebut.
                                   















                                    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Melihat Alat Pencernaan Dan Alat Reproduksi Pada Unggas
a. Alat pencernaan pada Unggas













           




            Proses mencerna makanan (pakan) pada ayam pertama ayam mematuk pakan menggunakan paruh, lalu dibantu oleh lidah yang mempunyai lekukan sekop tersebut mendorong makanan dan minuman kedalam oesophagus oleh gaya gravitasi yang dibantu kelenjar saliva, setelah itu dioesophagus dibantu oleh glandula mukosa melunakan, membasahi makanan dan melicinkan makanan lalu makanan masuk ke tembolok yaitu yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara disini terjadi penambahan saliva untuk melunakan makanan, agar mudah dicerna oleh ventriculum (kapasitas tembolok    250 gram makanan), pada tembolok ini terdapat syaraf  berhubungan dengan pusat kenyang dan lapar di hipothalamus, sehingga banyak atau sedikitnya pakan yang terdapat dalam tembolok akan memberikan respon pada syaraf untuk makan atau berhenti makan setelah dari tembolok menuju ke proventriculus (kelenjar lambung) yang merupakan pembesaran dari akhir oesophagus yang berfungsi dari mensekresi pepsin dari Hcl untuk mencerna protein dan lemak yang akan masuk kelambung otot kenudian ke ventriculus (lambung otot) yang berfungsi sebagai mencerna makanan, memecah dan menghasilkan makanan bersama – sama dengan benda – benda keras, misalnya pasir dan mengiling makanan yang sudah bercampur dengan pepsin dan Hcl. Hal ini sesuai dengan pendapat Kanisius, (1998) yang menyatakan bahwa fungsi utama dari ventrikulus adalah untuk mencerna makanan, memecah dan mengaluskan makanan seperti menggiling makanan yang sudah bercampur dengan pepsin dan HCl. Lalu makanan dicerna diusus halus (small intestinue) yang berfungsi untuk menyerap sari makanan, usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu duedenum, jejenum dan ilieum, yang duodenum berfungsi untuk stimulasi aliran getah empedu dan menangkap kolestrol dalam getah empedu sedangkan ilieum dan jejenum menurut Sutardi, (1999) menyatakan jejenum dan ilieum ini berfungsi untuk penyerapan zat – zat makanan dari usus halus, mengatur aliran ingesta kedalam usus besar dengan gerakan peristaltik dan didalam lumen, getah pankreas, getah usus dan empedu mengubah zat makanan.
            Setelah itu dari usus halus proses pencernaan dan penyerapan zat makanan yang belum selesai diduodenum, jejenum da ilieum dilanjut ke usus buntu (secum) yang melalui collon yaitu pembatas usus buntu kanan dan kiri, di usus buntu yang terdapat diantara usus halus dan usus besar yang berfungsi untuk mencerna dekomposisi oleh mikroba secum tetapi jumlah dan penyerapannya kecil sekali disini terjadi pencernaan serat kasar kemudian usus besar (rektum) pencernaan dilakukan usus besar berfungsi sebagai tempat penyerapan air yang terakhir dan tempat penyimpanan feces sementara yang terakhir pada (cloaka yaitu tempat keluar atau pembuangan feces atau sisa terakhir makanan yang telah dicerna).
            Dari penjelasan diatas dapat diartikan atau disimpulkan bahwa, pencernaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari saluran pencernaan yang dilengkapi beberapa organ yang bertanggung jawab atas pengambilan, penerimaan, pencernaan dan absorsi zat makanan mulai dari paruh sampai ke anus, serta juga bertanggung jawab pula terhadap pengeluaran bahan yang lengkap yang tidak dapat dicerna, (Kaswari, Teja, dkk, 2008).

b. Sistem Reproduksi Pada Unggas
*Alat Reproduksi Betina















         Organ reproduksi betina yaitu terdiri dari ovarium yang menghasilkan hormon kelamin betina yaitu hormon estrogen dan hormon progesteron, lalu ke infundibulum yang berfungsi menampung ovum setelah itu menuju ke magnum yang berfungsi membentuk putih telur atau kerabang, sedikit air ditambahkan kedalam albumen lalu tahap terakhir yaitu vagina merupakan akhir dari saluran oviduct yang bermuara pada kloaka.
Dari penjelasan diatas menurut Arora, sp (1997), secara normal, organ reproduksi betina yang berkembang baik hanya dibagian sebelah kiri, terdiri dari satu ovarium, dan satu oviduct atau saluran reproduksi yakni infundibulum, magnum, isthus, uterus dan vagina. Dan menurut Sastrodiharjo, s (1999), menyatakan bahwa perjalanan ovum sejak di oviposisikan dan diterima oleh corong fimbre pada saluran infundibulum atau proses pembentukan telur yang sempurna hingga telur dioviposisikan memerlukan waktu antara 28,50 – 29,75 jam.

*Alat Reproduksi Janta Pada Unggas
  







            Bahwasanya alat reproduksi jantan pada unggas terdiri dari 2 buah testis yaitu tempat terbentuknya sperma, lalu mempunyai vas deferens yaitu tempat saluran dan penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis dan punya juga tahap terakhir yaitu kloaka.
            Dari penjelasan diatas menurut Berliana, (2010) menyatakan bahwa ukuran testis tidak selalu konstan terutama pada musim kawin yang sebelah kiri sering lebih besar dibandingkan sebelah kanan.
4.2. Pemeliharaan Ayam Broiler

Tabel 1. Bobot Badan Ayam
Kode Ayam
Bobot  Ayam Minggu Ke
Bobot
Awal
( gr )
I
( gr )
II
( gr )
III
( gr )
IV
 ( gr )
V
( gr )
C14-1
46
200
475
810
1298
1600
C14-2
59
220
517
874
1333
1650
C14-3
60
140
330
708
1134
1700
C4-4
54
225
504
851
1298
1620
C14-5
57
208
501
860
1295
1680
           
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa bobot ayam setiap minggu pertambahanya semakin meningkat. Ayam yang memiliki berat badan besar pada awal pemeliharaan adalah ayam C14-1 sedangkan yang kecil adalah ayam C14-3. Ayam yang mempunyai bobot badan awal yang besar dapat tumbuh berkembang dengan cepat dibandingkan dengan ayam yang mempunyai bobot awal yang kecil. Menurut Murtidjo, (1987), bahwa bobot badan ayam setelah pemeliharaan selama 7 hari atau satu minggu harus memiliki bobot 3 kali lipat dari bobot awal serta Rasyaf, (1995) menyatakan bahwa bobot hidup ayam broiler kelamin campuran mempinyai rataan 0,14kg dengan pertambahan bobot badan 0,10kg dalam minggu pertama.Hal ini sesuai dengan pendapat Wiharto, (2000) yang menyatakan bahwa pakan yang diberikan secara adlibitum merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya pertambahan bobot badan, karena ternak tidak dibatasi konsumsinya sehingga ternak menjadi bebas mengkonsumsi pakan.          
Ayam yang telah berumur IV minggu merupakan ayam yang telah memiliki berat badan yang cukup. Pada minggu ke IV ayam yang mempunyai kode C14 - 3 yang mempunyai berat awal 60 gr pada minggu keempat beratnya sangat cepat bertambah yaitu 1134 gr setelah minggu kelima beratnya 1700 gr peningkatan yang baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa berat awal dari ayam mempengaruhi untuk pertumbuhan dan perkembangannya di dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf, (2000) yang menyatakan bahwa semakin bertambah umur suatu ternak maka tingkat konsumsinya akan bertambah dan dengan bertambahnya konsumsi maka akan meningkatkan pertambahan bobot badan ternak.

Tabel 2. Pertambahan Bobot Badan Ayam Sampai Minggu Kelima
Kode ayam
Pertambahan Bobot Badan Ayam Minggu Ke
I
 ( gr )
II
 ( gr )
III
( gr )
IV
( gr )
V
 ( gr )
C14-1
154
275
335
488
302
C14-2
161
297
357
459
317
C14-3
80
190
378
426
566
C14-4
171
279
347
447
322
C14-5
151
293
359
435
385
Jumlah
717
1334
1776
2255
1892

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa konsumsi pakan pada minggu ke I, II, III, IV dan V sama. Konsumsi pakan merupakan perbandingan pakan antara pakan yang diberikan dengan pakan sisa perminggu. Hal ini sesuai dengan pendapat Chan, H (1995) yang menyatakan bahwa konsumsi pakan pada ayam setiap minggu terus meningkat dan konsumsi pakan merupakan gambaran dari pakan yang dikonsumsi oleh ayam dan pakan merupakan faktor yang sangat penting untuk pertumbuhan ayam karena pakanlah yang membuat ayam menjadi tumbuh dan berkembang.

















Tabel.3 Konsumsi Pakan













Perlakukan
Minggu I (gr)
Minggu II(gr)
Minggu III (gr)
Minggu IV (gr)
Minggu V (gr)

Pakan diberi
Pakan sisa
Konsumsi pakan
Pakan diberi
Pakan sisa
Konsumsi pakan
Pakan diberi
Pakan sisa
Konsumsi pakan
Pakan diberi
Pakan sisa
Konsumsi pakan
Pakan diberi
Pakan sisa
Konsumsi pakan
C14
1000
230
770
3500
951
2549
4000
0
4000
6000
1800
4200
8100
2600
5500
















Konsumsi pakan = pakan yang diberi - pakan sisa














































Tabel.4 Koversi Pakan














Perlakukan
Minggu I (gr)
Minggu II (gr)
Minggu III (gr)
Minggu IV (gr)

Minggu V (gr)

Konsumsi pakan
PBB 1 rata - rata
Konversi pakan
Konsumsi pakan
PBB 2 rata -rata
Konversi pakan
Konsumsi pakan
PBB 3 rata -rata
Konsumsi pakan
Konsumsi pakan
PBB 4 rata -rata
Konversi pakan
Konsumsi pakan
PBB 5 rata -rata
Konversi pakan
C14
770
143,4
5,37
2549
266,8
9,55
4000
355,2
11,26
4200
451
9,31
5500
378,4
14,53

Konversi Pakan = Konsumsi pakan
                               PBB rata-rata























































Tabel.5 PBB Relatif











Perlakukan
            C14 1 (gram)
C14 2 (gram)
C14 3 (gram)
C14 4 (gram)
C14 5 (gram)
PBB Mutlak
Bobot badan awal
PBB relatif
PBB Mutlak
Bobot badan awal
PBB relatif
PBB Mutlak
Bobot badan awal
PBB relatif
PBB Mutlak
Bobot badan awal
PBB relatif
PBB Mutlak
Bobot badan awal

PBB relatif
C14
1554
46
33, 78
1591
59
26, 96
1640
60
27,3
1566
54
29
1623
57
28, 47

PBB Relatif =       PBB Mutlak
                        Bobot Badan Awal













































Tabel.6 PBB Mutlak
Perlakukan
C14 1 (gram)
              C14 2 (gram)
C14 3 (gram)
C14 4 (gram)
C14 5 (gram)
Bobot badan akhir
Bobot badan awal
PBB Mutlak
Bobot badan akhir
Bobot badab awal
PBB Mutlak
Bobot badan akhir
Bobot badan awal
PBB Mutlak
Bobot badan akhir
Bobot badan awal
PBB Mutlak
Bobot bobot akhir
Bobot badan awal
PBB Mutlak
C14
1600
46
1554
1650
59
1591
1700
60
1640
1620
54
1566
1680
57
1623

PBB mutlak=Bobot badan akhir- Bobot badan awal
















































































Pakan yang diberikan pada ternak harus memiliki nilai nutrisi (gizi) yang lengkap bagi ayam apabila ayam yang diberikan protein dan karbohidrat yang cukup maka energi ayam banyak dan untuk kebutuhan hidup pokoknya terjamin. Hal ini sesuai dengan pendapat Rolana, (1999) yang menyatakan bahwa jika ayam kandungan protein dan asam amino tidak lengkap dan tidak seimbang akan terlihat dari pertumbuhan ayam lambat, produksi telur menurun, dan bulu ayam menjadi kusam karena  konsumsi pakan merupakan salah satu konsumsi energi.
            Bahwa konversi ransum total pada setiap ayam berbeda - beda, konversi pakan didapatkan dari perbandingan antara konsumsi ransum yang dibagi dengan pertambahan bobot badan ayam. Hal ini sesuai dengan pendapat Kanisius, (1998) yang menyatakan bahwa konversi pakan merupakan perbandingan antara konsumsi ransum denagan pertambahan bobot badan. Pakan yang dikonsumsi oleh ayam akan dimanfaatkan oleh ayam untuk pertumbuhan dan perkembangannya serta pakan sangat menentukan pertumbuhan ayam.
Hasil pratikum dari awal sampai minggu ke4 dilihat dari pemeliharaan ayam broiler pemberian yang baik (adlibitum) makanan dan minum agar pertambahan bobot badan yang baik / diterapkan, awal (minggu pertama) pemberian pakan yaitu sedikit-sedikit minggu I hanya 1Kg dengan sisa pakan 230gr dan dilakukan pemberian pakan yaitu 4-5 kali, komposisi pakan harus baik (Air, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, kalsium), pencegahan terhadap penyakit awal pemeliharaan pada hari ke7 divaksin ND yaitu cara tetes, pemberian minum harus yang baik tidak mengandung kaporit, serta ayam pedaging (Broiler) sangat cepat pertumbuhannya sangat diharapkan, cepat tumbuh menghasilkan daging dengan waktu yang singkat dan tak lupa pemberian penerangan serta alas koran yang baik agar keadaan ayam sesuai dengan hasil yang diharapkan.
            Pada minggu 1 bobot badan ayam meningkat 3 kali lipat dari berat awal karena pemberian makan dan minum yang baik tapi ada perbedaan bobot badan antara ayam C1. 200gr, C2. 220gr, C3. 140gr, C4. 225gr, C5. 208gr yaitu pemberian pakan 1kg dengan 230gr (sisa pakan), ini bobot badan C3.140gr karena betina, pemberian pakan yang efisien sangat diperlukan agar tidak terjadi perbedaan bobot badan yang sangat jauh antara 1 dengan yang lainnya, dengan efisiensi pemberian pakan agar dapat meningkatkan PBB ayam broiler, penyakit pada ayam tapi sudah diberi probiotik dan Therapy agar ayam tetap sahat pada 35 hari.
Penjelasan dari atas ini sesuai dengan pendapat Komara, Toni (2008), pemberian pakan sedikit demi sedikit pada tahap awal masa brooder pakan yang diberikan sebanyak ¼ gayung dan bila cepat habis dapat diberikan ½ gayung pemberian pakan dilakukan 4-6 kali serta pakan disebarkan diatas tempat pakan dan sedikit diatas koran. Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan, pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi), yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral sehingga pertambahan berat badan perhari (Avargepally Gain/ADG) tinggi (AAK,1992).
            Pemberian pakan 4-5 kali sehari secara rutinkan tanpa dpembahasan, termasukpada malam hari (Zainal Abidin, 2002). Pemberian minum yang baik yaitu ini harus adlibitum dan jangan barasal dari air PAM karena mengandung kaporit yang tinggi yang dapat menurunkan daya cerna dan daya serap pakan (Romauli, lenny, 2010).
            Menggunakan alas koran cukup sampai usia 3 hari (koran yang kotor segera diganti dengan koran yang baru) pastikan anak ayam dalam keadaan yang baik (Komara, Toni, 2008), sebaiknya pada minggu ke2 alas koran ditaruh dibawah kandang, agar tidak kotor diatas terpal. Pemberian Vita chik agat pertumbuhan baik ini digunakan sebagai vitamin dan antibiotik For growing healtheir chiks, ini sesuai pendapat Www Natural Nusantara. Co.Id, (2010) menyatakan Vita chik kegunaanya yaitu vitamin dan antibiotik For growing Healtheir chiks.
            Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ketubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami vaksin penting yaitu ND/Tetelo dilaksanakan pada umur 4 hari dengan n metode tetes mata (www.Natural Nusantara. Co. Id, 2010), tapi vaksinasi ND dilakukan pada hari ke7.

            Rasyaf, (1985) menyatakan bahwa setiap strain ayam akan menghasilkan pertumbuhan bobot badan yang berbeda dan konversi yang berbeda pula. Efesiensi ini merupakan efesiensi penggunaan pakan yang membandingkan antara konsumsi ransum atau pakan dengan bobot badan ayam (Redaksi Agromedia,2007). Angorodi, (1994), menyatakan bahwa apabila konsumsi ransum meningkat maka pertumbuhan akan cepat tercapai pada berat tertentu dan makanan yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan dari kloaka melalui feces. Rasyaf, (1992), menyatakan faktor yang mempengaruhi PBB adalah faktor keturunan, ransum yang diberikan dan faktor penyakit.
            Setiap minggu dilakukan penimbangan bobot badan dan sisa pakan agar tahu pertambahan bobot badan, konsumsi pakan serta konversi pakan dari awal sampai minggu terakhir (35hari), ayam pedaging (broiler) optimal hasil daging sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Konversi pertambahan bobot badan minggu 1 yaitu 36,028 gr dengan konversi 1,08 gr bobot badan (Romauli, Lenny, 2010). Agar mendapatkan konversi optimal yaitu harus pemberian pakan yang adlibitum, pakan, penerangan faktor yang harus diperhatikan, serta untuk meningkatkan dengan campuran enzim pada air minum 3-5, 14,21 dari 35 hari agar nilai FCR ayam pedaging baik (Sufriyatno,2001), ayam broiler adalah ayam jantan maupun betina berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara insentif yang mempunyai produksi daging yang optimal.
            Pemberian probiotik dan therapy agar keadaan ayam baik, probiotik adalah untuk perangsang pertumbuhan bobot ayam, agar tidak stress, feces tidak bau dan lainnya serta therapy digunakan agar tidak ngorok (Gumboro), (Www. Nusantara.Co.Id. html. 2010), probiotik diberikan pada minggu ke 2 dan therapy diberikan pada minggu ke 4 sampai 5 agar bisa membuat keadaan ayam optimal sebelum pemotongan ayam.
Fadilah, (2004) yang menyatakan bahwa kecepatan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan merupakan pertambahan bobot badan setiap minggu dimulai ayam menetas sampai pertambahan bobot badan ayam akan menurun dan pertambahan bobot badan dapat diketahui dari bertambahnya berat ayam setelah berat bobot badan akhir dikurangi bobot awal.

































    
                 Gambar. 1. Perkembangan ayam dari Doc menjadi Dewasa.

         
Gambar. 2. Alat pencabut bulu ayam(kanan) dan tempat air minum, keranjang dan tempat makan ayam (kiri).



Gambar. 3 Vita Chick
Gambar. 4 Therapy

Tabel 7. Hasil Bobot Potong, Bobot Karkas

Kode Ayam
( gr )
Bobot Potong
( gr )
Bobot karkas   (gr )
C1-1
1600
1200
C1-2
1650
1220
C1-3
1700
1250
C1-4
1620
1250
C1-5
      1680
1220

Bobot potong merupakan bobot ayam sebelum dipotong sedangkan bobot karkas relatif merupakan bobot karkas yang diperoleh dan ditimbang. Karkas merupakan bahan yang telah dipisahkan dari alat pencernaannya kepala dan kaki atau karkas merupakan daging yang akan dikonsumsi yang berasal dari dada, punggung, dan perut. Hal ini sesuai dengan pendapat Priyatno, (1997) yang menyatakan bahwa karkas kosong merupakan ayam yang telah dipotong dan dikurangi darah, bulu, organ-organ bagian dalam, kepala dan kaki sedangkan karkas isi adalah karkas segar yang diisi dengan hati, jantung, rampela yang sudah dibersihkan.











V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

            Dari praktikum pemeliharaan ayam yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa setiap ayam mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda walaupun diberi perlakuan yang sama dan pemeliharaan dapat berpengaruh terhadap bobot karkas yang dihasilkan dan untuk mendapatkan bobot badan yang ideal harus diperhatiakan dalam manajemen pemeliharaan yaitu dari penerangan, pencegahan penyakit, pemberian pakan dan minum dan lainnya.Dan melihat alat reproduksi dan  alat pencernaan agar tahu fungsi - fungsinya .

5.2 Saran

Penulis berharap supaya praktikum tentang pemliharaan ayam ini dilakukan dengan serius dalam melaksanakan praktikum oleh praktikan dan praktikan dapat mengimplemetasikan dikehidupan masyarakat nanti, terima kasih pada dosen dan asisten yang telah membantu praktikum ini.













DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. 1995. Beternak Ayam. Penebar Swadaya. Bogor.
Anggrodi. 1999. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Antonius. 2001. Petunjuk Beternak Ayam. Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya. Malang.

Arora, S. 1997. Biologi 3. Erlangga. Jakarta.
Berliana. 2010. Bahan Ajar Mata Kuliah PTU. UNJA.Jambi.
Chan, H. 1995. Pemeliharaan dan Cara Pembibitan Ayam Petelur. Andes Utama. Jakarta.

Fadilah, R. 2004. Paduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Bogor.

Kaswari, Teja, dkk. 2008. Bahan Ajar Mata Kuliah NTD. UNJA. Jambi.
Kanisus, AA. 1993. Pemeliharaan Ayam Ras. Yogyakarta. Kanisius.
Komara, Toni. 2008. Pemeliharaan Ayam Broiler. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Murtidjo, BA. 1987. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Gramedia pustaka .Jakarta.

Priyatno, M. A. 1997. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 1985.Beternak Ayam Pedanging. Penebaran. Bogor.
Redaksi Agromedia. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Jakarta. Agromedia
Pustaka

Rolana, A. 1999. Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka. Yogyakarta.
Romauli, Lenny. 2010. Pemberian Pakan Ayam Yang Baik. UGM Press. Yogyakarta.

Sastrodiharjo, S. 1999. Inseminasi Buatan Ayam. Penebar Swdaya. Bogor.
Sutardi. 1999. Alat Pencernaan. IPB. Bogor.
Wiharto. 1995. Petunjuk Beternak Ayam. Pestaka Media. Yogyakarta.
Winarto. 2000. Beternak Ayam Pedaging. Pustaka Media. Yogyakarta.
Www. Nusantara. Co. Id. Html.
LAMPIRAN

*Pertambahan Bobot Badan ( PBB )
PBB = Bobot akhir – Bobot awal
Minggu I
C14-1   = 200 – 46 = 154 gr
C14-2   = 220– 59 = 161 gr
C14-3   = 140 – 60 = 80 gr
C14-4   = 225 – 54 = 171 gr
C14-5   = 208 – 57= 151 gr
Minggu II
C14-1   = 200 - 475 = 275gr
C14-2   = 220 - 517 =  297 gr
C14-3   = 140 - 330 = 190 gr
C14-4   = 225 - 504 = 279 gr
C14-5   = 208 - 501=  293 gr
Minggu III
C14-1   = 810 - 475 = 335 gr
C14-2   = 874 - 517 = 357gr
C14-3   = 708 - 330 = 378 gr
C14-4   =  851 - 504 = 347 gr
C14-5   = 860 - 501= 359 gr
Minggu 4
C14-1   = 1298 - 810 =  488 gr
C14-2   = 1333 - 874 = 459 gr
C14-3   = 1134 - 704 = 426 gr
C14-4   = 1298 - 851 =  447gr
C14-5   = 1295 - 860 = 435 gr



Minggu 5
C14-1   = 1600 - 1298 =  302 gr
C14-2   = 1650 - 1333 = 317 gr
C14-3   = 1700 - 1134 = 566 gr
C14-4   = 1620 - 1298 = 322  gr
C14-5   = 1680 - 1295 = 385 gr

*Konsumsi Ransum
Konsumsi pakan = Pakan yang diberi – Pakan sisa
Minggu 1 : Konsumsi pakan = 1000 gr – 230 gr   = 770 gr
Minggu 2 : Konsumsi pakan = 3500 gr – 951 gr   = 2549 gr
Minggu 3 : Konsumsi pakan = 4000 gr – 0           = 4000 gr
Minggu 4 : Konsumsi pakan = 6000 gr – 1800 gr = 4200 gr
Minggu 5 : Konsumsi pakan = 8100 gr – 2600 gr = 5500 gr
*Konversi pakan
                                 
                                 Konsumsi pakan                                                           
Konversi pakan =
                                  PBB rata - rata
                    
Minggu 1
                              770 gr                               
Konversi pakan =
                                          143,3 gr
                                   
                            = 5, 37
Minggu 2    
                                          2549 gr
Konversi pakan =
                                          266,8 gr                      
                            =  9, 55

Minggu 3
                                           4000 gr    
Konversi pakan =
                                           355,2 gr
                            = 11, 26
Minggu 4                   
                                           4200 gr                
Konversi pakan =                                              451 gr
                            = 9,31
         
Minggu 5
                                         5500 gr
Konversi pakan =
                                        378, 4 gr
                           = 14, 5

*PBB Mutlak
PBB Mutlak = Bobot badan akhir – Bobot badan awal
Minggu 1. PBB Mutlak = 1600 gr -  46 gr = 1554 gr
Minggu 2. PBB Mutlak = 1650 gr – 59 gr = 1591 gr
Minggu 3. PBB Multak = 1700 gr – 60 gr = 1640 gr
Minggu 4. PBB Mutlak = 1620 gr – 54 gr = 1566 gr
Minggu 5. PBB Mutlak = 1680 gr – 57 gr = 1623 gr
*PBB Relatif
                                 
                                     PBB Multak                                                 
PBB Relatif =
                                Bobot badan awal
                    
Minggu 1
                            1554 gr                               
PBB Relatif =
                                          46 gr
                                   
                            = 33, 78 gr
Minggu 2    
                                          1591 gr
PBB Relatif =
                                          59 gr                     
                            =  26,96 gr
 

Minggu 3
                                            1640 gr    
PBB Relatif =
                                              60gr
                            = 27, 3 gr
Minggu 4                   
                                           1566 gr                
PBB Relatif =
                                             54 gr
                            = 29 gr
         
Minggu 5
                                         1623 gr
Konversi pakan =
                                        57 gr
                           = 28, 47 gr


Tidak ada komentar:

Posting Komentar